Two Risk Factors for Gastric Cancer

 


According to WHO, cancer is a non-communicable disease that causes a high death rate worldwide. Cancer is very closely related to everyday life. Gastric cancer is one of the leading causes of morbidity and mortality due to malignant tumors. Gastric cancer is the fourth type of cancer among various types of cancer that are common throughout the world. Stomach cancer causes around 700,000 deaths yearly and is the second-highest incidence. Gastric cancer is the fourth most frequently diagnosed cancer. There are two risk factors for this cancer. 

Genetic or hereditary factors can cause gastric cancer, such as gene mutations in the E-cadherin/CDH1 gene, which cause lesions in diffuse hereditary gastric cancer syndrome (HDGC). This gene is located on chromosome 16. In addition to mutations in the E-cadherin gene, there is an interleukin-1ẞ (IL-1B) gene that triggers an inflammatory response. The polymorphic form of IL-18 and interleukin 1 receptor antagonist are also risk factors for gastric cancer. Several distinct genome-wide interactions between polymorphic single nucleotides in mucin 1, cell surface associated gene (MUC1), prostate stem cell antigen (PSCA) gene, and PLCE1 with different risks of gastric cancer subtypes. 

Inherent, intrinsic factors such as age, sex, and race/ethnicity can be risk factors. The highest incidence of stomach cancer is between the ages of 50 and 70. Cardiac stomach cancer is more common in men and the elderly, while cases of stomach cancer under 50 years occur mainly in non-cardiac stomach cancer and are common in women. The hormone estrogen can increase the effect of preventing the growth of stomach cancer. Late menopause and increased fertility in women can reduce the risk of stomach cancer while giving anti-estrogens such as tamoxifen and others can increase the incidence of stomach cancer. 

In conclusion, stomach cancer or stomach cancer is a non-communicable disease that causes high mortality rates worldwide. The main risk factors associated with stomach cancer include genetic factors, as well as a second factor, which is inherent, intrinsic factors such as age, gender, and race/ethnicity. Stomach cancer is more common between the ages of 50 and 70, with the highest incidence of heart stomach cancer in men and the elderly. Understanding these factors is important in preventing, diagnosing, and treating stomach cancer

Postingan populer dari blog ini

Say No to Narkoba!

Gambar
  Narkoba singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya adalah adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan. Bahan-bahan adiktif itu berbahaya jika dikonsumsi karena narkotika sendiri bersifat adiktif yang mana bisa menyebabkan penggunannya kecanduan. Bukan hanya kecanduan yang menjadi bahaya dari penggunaan narkotika, narkotika juga bisa merusak tubuh, narkotik mengubah pikiran, suasana hati dan perilaku seseorang yang mengonsumsinya. Ada beberapa bahaya yang disebabkan oleh narkotika. Narkotika membawa bahaya bagi penggunannya. Halusinogen yaitu efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu. Contohnya kokain & LSD. Lalu, Stimulan, yaitu efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya sehingga meng
Baca selengkapnya

Amalan di Bulan Puasa

Gambar
  Bulan puasa merupakan bulan suci umat muslim. Di bulan ini muslim akan menahan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamanya matahari. Selagi menahan hawa nafsu terdapat amalan yang dapat dikerjakan oleh umat muslim yang sedang berpuasa dan kegiatan ini menambah pahala bagi yang menjalankannya. 1. Meningkatkan Salat Secara singkat, meningkatkan salat berarti yang awalnya hanya sekadar mengerjakan yang fardu maka kini ditambah dengan yang sunah. Salat sunah merupakan salat yang dapat dikerjakan di luar salat fardu. Salah satunya adalah salat sunah rawatib, yaitu salat yang melekat dengan salat fardu yang dapat dilakukan sebelum maupun setelah salat fardu. Salat rawatib terdiri dari dua belas rakaat, di antaranya dua rakaat sebelum Subuh, empat rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelah Zuhur, dua rakaat setelah Magrib, dan dua rakaat setelah Isya. Khusus untuk salat sunah rawatib sebelum Zuhur, diperbolehkan dua rakaat saja jika waktunya terbatas. 2. Banyak berinteraksi dengan Al-Qur
Baca selengkapnya